A. PENGERTIAN
SAMPLING
Sampling
adalah proses dan cara mengambil sampel/ contoh untuk menduga keadaan suatu
populasi. Contoh serangga diambil dari suatu area untuk diduga berbagai
karakteristik populasinya seperti kepadatan populasi, sebarannya dalam
habitat, jumlah relatif masing-masing stadia, dan fluktuasi jumlah serangga
menurut waktu. Penarikan contoh diperlukan karena tidak mungkin
pengamatan terhadap keseluruhan populasi dilakukan.
Sampling
serangga di penyimpanan diperlukan bagi praktisi pengendalian hama pascapanen
untuk memonitor keberadaan serangga hama pascapanen dalam hal
·
Spesies
apa yang ditemukan, sehingga dapat ditentukan arti pentingnya berdasar
informasi sebelumnya tentang status hama.
·
Berapa
jumlah masing-masing serangga, berguna untuk menentukan saat intervensi
pengendalian
Monitoring serangga adalah
elemen kunci dalam PHT hama pascapanen. Umumnya, sampling hama pascapanen
tidak dilakukan tersendiri tetapi merupakan bagian dari sampling mutu bahan
simpan secara umum.
B.
KONSEP SAMPLING
Sampling
dapat dilakukan sebelum atau setelah tindakan pengendalian hama
pascapanen. Tujuan sampling hama pascapanen sebenarnya adalah untuk
menentukan kapan waktu yang tepat untuk intervensi tindakan dan untuk
menentukan apakah intervensi pengendalian telah efektif menekan populasi
serangga. Tujuan ini menentukan area sampling, peralatan sampling, cara
mengumpulkan data dan bagaimana data dianalisis. Hal pertama yang harus
diketahui adalah konsep sampling.
Unit contoh/sampel
Unit contoh adalah fraksi dari area yang dihuni suatu populasi serangga
sasaran, yang disebut universe. Contohnya, bila sampling terhadap
permukaan stapel beras di gudang menggunakan colokan (spear), maka unit
contoh adalah kuantitas beras dalam colokan sedangkan permukaan stapel beras
adalah universe. Bila menggunakan perangkap, unit contoh sebenarnya
adalah area efektif perangkap dan durasi pemerangkapannya. Namun area
efektif suatu perangkap sulit diukur, sehingga untuk praktisnya, unit contoh
adalah perangkap.
Ukuran unit
contoh
Ukuran unit contoh ditentukan oleh peralatan yang digunakan, misalnya volume
setiap unit contoh beras tergantung ukuran spear yang digunakan.
Ukuran unit contoh harus tepat. Meskipun ukuran unit contoh yang besar
dapat mengurangi jumlah titik sampel yang diperlukan, hal ini biasanya butuh
waktu dan biaya penanganan lebih besar. Unit contoh yang kecil dengan
jumlah titik sampel yang banyak lebih efisien dan lebih representatif, namun
perlu dijaga supaya ukuran unit contoh cukup besar sehingga masih dapat
menangkap serangga dalam kepadatan populasi yang rendah.
Saat ini telah dikembangkan standar ukuran unit contoh untuk tiap bahan
simpan. Biasanya disyaratkan 500-1000 biji untuk diamati per unit
contoh. Jumlah tersebut setara dengan berat biji tertentu seperti tersaji
di bawah ini
Biji
jagung (ukuran kecil)
|
200 g
|
Biji
jagung (ukuran besar)
|
250 g
|
Biji
sorghum
|
25 g
|
Kacang
polong (cowpea)
|
150 g
|
Butir
gandum
|
25 g
|
Butir
millet
|
10 g
|
Butir
padi
|
15 g
|
C. TEKNIK
SAMPLING
Teknik
sampling adalah metode yang meliputi pemilihan unit contoh yang tepat a serta
proses penarikan contoh. Unit contoh apa yang akan dipakai disesuaikan
dengan sifat bioekologi serangga. Misalnya, unit contoh berupa perangkap
berumpan hanya tepat untuk sampling serangga yang tertarik umpan
tersebut. Proses penarikan contoh bisa bisa dilakukan secara random atau
sistematik (non ramdom). Pada proses random, pemilihan titik contoh berdasarkan
tabel angka acak. Sebaliknya, titik contoh pada sampling sistematik
mengikuti aturan tertentu, misalnya jarak yang sama antar titik contoh, posisi
pengambilan sampel yang sama untuk bahan simpan yang sedang bergerak dan
lain-lain.
Statistik
Dasar
Hampir
semua hipotesis statistik berdasar pada asumsi bahwa sampel data terdistribusi
normal. Sebaran data jumlah serangga per unit contoh, lama perkembangan
hidup serangga, jumlah serangga yang mati setelah fumigasi dan sebagainya
apabila diplotkan akan menghasilkan kurva yang berbentuk seperti genta, terutama
bila unit contoh cukup besar (>30).
Apabila
data pengamatan dalam suatu unit contoh dihitung/diukur dan dilambangkan dengan
x, maka rata-rata atau mean data per unit contoh adalah:
Varian
(s2) adalah jumlah kuadrat dari selisih data unit contoh (xi)
dan mean , sehingga rumus sederhananya adalah dengan
n-1 derajat bebas.
Akar
kuadrat dari varian (Ös2=s)
disebut deviasi standar sampel dan menunjukkan seberapa dekat mean hasil
perhitungan sampling terhadap mean populasi sebenarnya.
Program
sampling
Semua
pengetahuan terdahulu tentang sampling biasanya menghasilkan program
sampling. Program sampling menunjukkan unit contoh apa yang digunakan,
berapa banyaknya titik contoh, kapan dilakukan sampling, bagaimana distribusi
spasial (dispersi serangga), analisis statistik apa yang digunakan dan
sebagainya. Program sampling sangat berguna untuk menentukan apakah pada
saat tertentu perlu atau tidak dilakukan intervensi pengendalian. Program
sampling yang dilaksanakan dengan baik akan menjadi salah satu kunci
pengendalian hama pascapanen di penyimpanan.
0 Response to "MAKALAH SAMPLING (SAMPEL)"
Post a Comment