A. Menganalisis
pasar konsumen dan perilaku pembeli
Pasar konsumen
adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk
digunakan atau disewakan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki
kesadaran pembeli. Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen memepelajari
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat mereka.
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan
individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut
sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
Memahami
prilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah sesederhana. Pelanggan
mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya.
Pelanggan mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Pelanggan
mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit – menit
terakhir perusahaan kecil seperti sky is the ltd yang merupakan perusahaan yang
pertama di Israel dan perusahaan raksasa seperti whirpool corporation, tetap
mendapat laba dari memahami bagaimana dan mengapa pelanggan memebeli. Tidak
adanya pemahaman terhadap motivasi kebutuhan dan kesukaan/prefensi pelanggan
anda jelas bias merusak pada tahap selanjutnya. Mempelajari konsumen akan
memberikan petunjuk bagi pengembanagan produk baru, keistimewaan produk, harga,
saluran pemasaran, pesan iklan dan elemen baru pemasaran lainnya.
Model perilaku
konsumen
Titik untuk
memahami perilaku adalah model rangsangan dan tanggapan. Rangsangan pemasaran
dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan
proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembeli tertentu. Tugas
pemasaran adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli dari adanya
rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian pembeli.
B. Factor yang
memepengaruhi perilaku pembelian
Prilaku
pemebelian konsumen dipengaruhi oleh factor budaya, social, pribadi, dan
pisikologis.
Faktor budaya
a) Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
yang paling mendasar.
b) Sub Budaya
Membentuk segmen pasar penting. sub-budaya yg
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.
Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
c) Kelas social
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata
social. Jadi kelas social adalah pembagian masyarakat yang relative homogeny
dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut
nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Kelas social tidak hanya tercermin dari
penghasilan,tetapi juga ada indicator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan
tempat tinggal. Kelas social berbeda dalam busana, cara berbicara, prefensi
kerja dan memliki banyak ciri lainnya.
Ada 7 kelas social yang diidentifikasi oleh
ilmuan sosial.
·
Atas atas (kurang dari 1%) Elit social yang
hidup dari kekayaan warisan.
·
Atas bawah (2%) orang yang memilki kekayaan
yang besar karena kemampuan yang luar biasa dalam profesi atau bisnisnya.
·
Menengah atas (12 %) tidak memliki status keluraga
ataupun kekayaan yang luar biasa.
·
Kelas Menengah (32 %) pekerja kerahputih dan
kerah biru bergaji menegah yang tinggal di bagian kota yang lebih baik.
·
Kelas Pekerja (38 %)pekaerja kerah biru
berpenghasilan menengah dan mereka yang mempelopori gaya hidup kelas pekerja
tanpa memperhatikan penghasilan,latar belakang pendidikan,atau jabatan mereka
sekalipun.
·
Atas bawah (9 %) anggota kelas bawah
kerja,meskipun standar hidup mereka hanya sedikit di atas garis
kemiskinan,merek mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan dan
di gaji sangat rendah.
·
Bawah Bawah ( 7 %) anggota kelas bawah yang
mendapatkan tunjanagan pemerintah,melarat berkepanjangan dan biasanya tidak
memiliki pekerjaan.
Kelas sosial menunjukan prefensi produk dan
merk yang berbeda dalam banyak hal, termasuk pakaian, perabot rumah tangga,
kegiatan dalam waktu luang, dan mobil.
Faktor Sosial
a) Kelompok
Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
sikap atau prilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
seseorang dinamakan kelompok keanggotaan.
Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok
primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan
seseorang secara terus menerus dan informal, orang juga menjadi anggota
kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, frofesional dan asosiasi
perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak
begitu rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan
mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur, kelompok acuan menghadapkan
seseorang pada prilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi prilaku dan konsep
pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang
mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek actual seseorang.
b) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek
penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang
paling berpengaruh, kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan
pembeli, keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung
seseorang. Dari orangtua seseorang mendapat orientasi atas agama, politik, dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak
lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga
terhadap prilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di Negara-negara dimana orang
tua tinggal dengan anak-anak meraka yang sudah dewasa, pengaruh mereka menjadi
sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap prilaku pembelian
sehari-hari dalam keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak seseorang
c) Peran Dan
Status
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Sedangkan status adalah kedudukan seseorang di
masyarakat. Masing-masing peran menghasilkan status. Pemasar menyadari potensi
simbol status dari produk dan merek.
Faktor Pribadi
Keputusan
pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap siklus hidup, serta kepribadian dan konsep diri
permbeli.
a) Usia dan
tahap siklus hidup
Konsumsi dibentuk oleh siklus hidup keluarga.
Orang dewasa mengalami perjalanan dan perubahan. Orang membeli barang dan jasa
selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi selama bertahun-tahun awal hidupnya,
banyak ragam makanan selama bertahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta
diet khusus selama bertahun-tahun. Berikutnya selera orang terhadap pakaian,
perabot, rekreasi juga berhubungan dengan usia.
b) Pekerjaan
dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola
konsumsinya, pekerja kerah biru akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja dan
kotak makan siang.
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi seseorang.
Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok profesi yang memilki minat diatas rata-rata atas produk dan jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang.
Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok profesi yang memilki minat diatas rata-rata atas produk dan jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang.
c) Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia
yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
"keseluruhan diri seseorang" yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup.
Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin mendapatkan bahwa sebagian
besar pembeli computer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian,
para pemasar dapat dengan lebih jelas mengarakan merknya ke gaya hidup orang
yang berprestasi.
Kecenderungan utama keempat kelompok yang
sumber dayanya besar adalah :
§ Yang
suka mewujudnyatakan hal-hal yang oleh orang lain dianggap sebagai impian (actualizers)
: sukses, canggih, aktif, "merasa tanggung jawab". Pembelian yang
dilakukan sering mencerminkan selera yang dianggap berbudaya terhadap
produk-produk kelas atas yang berorientasi relung pasar khusus.
§ Yang suka
merealisasikan seluruh ambisi dan potensi diri (fulfilleds) :
matang, puas, nyaman, reflektif. Menyukai daya tahan atau keawetan, fungsi, dan
nilai suatu produk.
§ Yang
suka mencapai sasarna diri melalui keterampilan dan kerja (achievers)
: sukses, berorientasi pada kerja dan karir. Menyukai produk-produk mapan,
bergengsi yang menunjukkan keberhasilan kepada rekan-rekan mereka.
§ Yang
suka mencoba (experiencers) : muda, energik,
bersemangat, impulsive (meledak-ledak), dan suka memberontak. Membelanjakan
penghasilan mereka dalam proporsi yang besar untuk pakaian, makanan cepat saji,
musik, film, dan video.
Kecenderungan utama keempat kelompok yang
sumber daya yang lebih sedikit adalah :
·
Yang menganggap segalanya sudah baik/benar (believers)
: konservatif, konvensional dan tradisional. Menyukai produk-produk mum dan
merek yang telah mapan.
·
Yang merasa bersaing (strivers)
: tidak pasti, tidak aman, mencari persetujuan, terbatas sumber dayanya.
Menyukai produk bergaya yang meniru pembelian orang-orang yan lebih makmur.
·
Pembuat (makers) : praktis, swasembada,
tradisional, berorientasi pada keluarga. Hanya menyukai produk untuk bekerja
dan yang mempunyai fungsi tertentu seperti alat-alat pertukangan, kendaraan
niaga, peralatan memancing.
·
Yang harus berjuang (strugglers)
: manula, pensiun, pasif, penuh perhatian, terbatas sumber dayanya. Konsumen
yang cermat dan setia pada pada merek favorit.
d) Kepribadian
dan konsep diri
Masing-masing
orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Yang di maksud kepribadian adalah ciri bawaan
psikologi manusia (human psychological traits) yang terbedakan yang
menghasilkan tanggapan yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap
rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan
ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan
bersosialisasi, pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat
menjadi variable yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen.
Gagasannya adalah bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan bahwa konsumen
mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya. Kita
mendefinisikan kepribadian merek sebagai bauran spesifik atas ciri-ciri
bawaan manusia yang bisa dikatakan dimiliki oleh merek tertentu.
Faktor psikologis
a) Motivasi
(dorongan yang berasal dari dalam).
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu
tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut
muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang
lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis
seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok.
Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tingkat
intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong
seseorang untuk bertindak.
b) Persepsi
(pandangan yang lahir dari pengetahuan kita tentang sesuatu).
Persepsi adalah proses
yang digunakan oleh seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang
memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi
juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
keadaanindividu yang bersangkutan. Kata kunci dalam definisi persepsi adalah individu.
Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat sebagai
seorang yang agresif dan tidak jujur; yang lain mungkin menganggap orang yang
sama sebagai seseorang yang pintar dan suka membnatu. Orang dapat memiliki
persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena tiga proses persepsi:
peratian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.
c) Pembelajaran
(perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman).
Saat orang bertindak, mereka bertambah
pengetahuannya. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Ahli
teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja
antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, anggapan, dan penguatan.
Dorongan (drives) adalah rangsangan internal
yang kuat yang mendorong tindakan. Petunjuk (cues) adlah rangsangan kecil yang
menentukan kapan, di mana, dan bagaimna tanggapan seseorang.
d) Keyakinan
(gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu).
Para pemasar sangat tertarik pada keyakinan
yang ada di dalam pikiran orang tentang produk dan merek mereka. Keyakinan merek
ada dalam memori konsumen. Model memori jaringan kerja asosiatif menyatakan
bahwa memori adalah jaringan nodes (simpul) dan connecting links (kaitan
penghubung). Nodes menggambarkan informasi yang tersimpan (verbal, visual,
abstrak, atau kontenkstual) dan links menggambarkan asosiasi antarnodes.
Informasi didapatkan kembali melalui proses aktivasi menyebar . ketika
node tertentu diaktivasi, informasi diingat kembali dan informasi asosiasi
selanjutnya diingat kembali melalui links. Merek tertentu yang tercetus dalam
node, sebut saja Apple Computer, akan mengaktivasi sejumlah nodes lain yang
membawa informasi seperti "inovatif", "akrab dengan
pengguna", "logo apple" dan "MacIntosh".
Para pemasar global mengetahui bahwa para
pembeli memiliki keyakinan yang berbeda tentang merek dan produk dari berbagai
Negara yang berbeda, sejumlah studi telah mendapatkan hal – hal berikut :
·
Pengaruh Negara asal berbeda untuk setiap
produk, konsumen mungkin ingin mengetahui asal Negara pembuat mobil tetapi
tidak untuk minyak pelumas.
·
Negara – Negara tertentu menikmati reputasi
akan beberapa barang tertentu : Jepang untuk mobil dan perkakas elektronik;
Amerika serikat untuk penemuan teknolgi tinggi , minuman ringan, mainan, rokok
dan jeans; Prancis untuk anggur , parfum, dan barang – barang mewah.
·
Kadang persepsi Negara asal dapat mencakup
seluruh produk Negara. Dalam suatu studi, para konsumen Cina di Hongkong
memiliki persepsi bahwa produk Amerika sebagai barang prestisius, produk jepang
sebagai barang inovatif, dan produk Cina sebagai barang murah.
·
Semakin disukai citra suatu Negara, harus
semakin mencolok label "Made in…" ditampilkan.
·
Sikap terhadap Negara asal dapat berubah
seiring dengan waktu. Sebelum perang dunia II, Jepang memiliki citra kualitas
yang buruk.
e) Sikap (sangat
dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi
C. Proses
keputusan pembelian
Para pemasar
harus melihat lebih jauh bermacam – macam factor yang mempengaruhi para pembeli
dan mengembangkan pemahaman mengenai cara konsumen melakukan keputusan
pembelian. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi orang yang membuat
keputusan pembelian, jenis keputusan pembelian, dan langkah – langkah dalam
proses pembelian.
Proses
Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk
baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial.
Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses
mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada
penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap
proses adopsi:
a. Sadar :
konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi
mengenainya.
b. Tertarik :
konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
c. Evalusi :
konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau
tidak untuk dikonsumsi.
d. Mencoba :
konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan
perkiraan nilai produk tersebut.
e. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh
dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
Peran Pembelian
Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan
orang dalam keputusan pembelian :
1) Pencetus
yaitu orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau
jasa.
2) Pemberi
pengaruh yaitu orang yang sarannya atau pandangannya mempengaruhi keputusan.
3) Pengambil
keputusan yaitu orang yang mengambil keputusan menegenai setiap komponen
keputusan pembelian - apakah pembeli, tidak membeli, bagaimana cara membeli,
dan dimana akan membeli.
4) Pembeli
yaitu orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5) Pemakai
yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu.
Perilaku
Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen berbeda – beda,
bergantung pada jenis keputusan pembelian. Henry Assael membedakan 4 jenis
perilaku pembelian konsumen berdasarka tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat
perbedaan antar merek
·
Perilaku pembelian yang rumit
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari
proses 3 langkah.
-
Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan
tentang produk tertentu.
-
Kedua, Ia membangun sikap tentang produk
tersebut.
-
Ketiga, Ia membuat pilihan pembelian yang
cermat.
Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang
rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya
perbedaan besar antar merek. Perilaku pembelian yang rumit itu lazim terfjadi
bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri
seperti mobil.
·
Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Kadang – kadang kosumen sangat terlibat dalam
pembelian namun melihat sedikit perbedaan antar merek. Keterlibatan yang tinggi
didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan
beresiko. Dalam kasus itu, pembeli akan berbelanja dengan berkeliling untuk
mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antar
merek tersebut, dia mungkin akan memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen
menemukan perbedaan kecil dia mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan
harga dan kenyamanan.
Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin
mengalami disonansi / ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya
fitur yang tiak mengenakan atau mendengarkan kabar yang menyenangkan mengenai
merek lain, dan akan siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya.
Dalam contoh itu, konsumen pertama – tama bertindak, kemudian mendapat
keyakinan baru, dan berakhir dengan mendapatkan serangkaian sikap. Komunikasi
pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen merasa
puas terhadap pilihan mereknya.
·
Perilaku pembelian karena kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan
keterlibatan rendah tidak melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku.
Konsumen tidak secara luas mencari informasi tentang merek, mengevaluasi
karakteristik merek, dan memutuskan merek apa yang akan dibeli. Melainkan
konsuen menjadi penerima informasi pasif melalui televise atau media cetak.
Pengulangan iklan menciptakan keakraban merek bukannya keyakinan
merek. Setelah pembelian, konsumen tersebut bahkan mungkin tidak
engevaluasi pilihan tersebut karena mereka tidak banyak terlibat dengan produk
tersebut. Bagi produk dengan keterlibtan rendah, proses pembelian dimulai dari
keyakinan merek yang dibentuk oleh pemahaman pasif, dilanjutkan oleh perilaku
pembelian, dan kemudian mungkin diikuti oleh evaluasi.
·
Perilaku pembelian yang mencari varias
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh
keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan antar merek yang signiikan.
Dalam situasi itu, konsumen sering melakukan peralihan merek. Misalnya kue
kering, konsumen memiliki beberapa keyakinan tentang kue kering, memilih merek
kue kering tanpa melakukan banyak evaluasi dan mengevaluasi produk selama
konsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin mengambil merek
lain karena ingin mencari merek yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena
mencari variasi bukannya karena ketidakpuasan.
D. Tahap –
tahap pengambilan keputusan
Proses
pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan, yang
dapat berupa kebutuhan eksternal dan internal. Pemasar perlu mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling
sering membangkitkan minat akan suatu kategori. Para sarjana pemasaran telah
menyusun Model Lima Tahap Pembelian Konsumen, yaitu : Pengenalan
Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian,
Perilaku Pascapembelian.
Model tahapan
tersebut menunjukan bahwa para konsumen harus melalui seluruh lima urutan tahap
ketika membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsumen dapat melewati
atau membalik beberapa tahap. Contoh, seorang wanita yang membeli merek pasta
gigi yang biasa digunakannya akan langsung bertindak dari kebutuhanakan pasta
gigi ke keputusan pembelian, dengan melewati pencarian informasi serta evaluasi
alternative. Namun, kita akan menggunakan model tahapan tersebut karena model
tersebut menampung seluruh cakupan pertimabangan yang muncul ketika konsumen
menghadapi pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi.
Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan
umum seseorang – lapar, haus, seks – mencapai ambang batas tertentu dan mulai
menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditumbuhkan oleh rangsangan
eksternal. Seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar serta hangat
sehingga terangsang rasa laparnya; orang tersebut mengagumi mobil baru
tetangganya; atau ia menonton iklan televisi tentang liburan di Hawaii.
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan
yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat
menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.
Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang oleh kebutuhannya kan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Terdapat dua level
rangsangan :
1) Penguatan
perhatian (sekedar peka terhadap informasi produk)
2) Pencarian
informasi secara aktif (konsumen berusaha mencari sumber informasi)
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam
empat kelompok :
1) Sumber
pribadi (keluarga, teman, kenalan, dll.)
2) Sumber
komersial (iklan, wiraniaga, penyalur)
3) Sumber
public (media massa)
4) Sumber pengalaman
(penanganan, pengkajian).
Dalam mengidentifikasi sumber informasi
perusahaan harus menanyakan kepada konsumen dari mana mereka pertama kali
mendengar merek tersebut. Ini akan membantu perusahaan dalam menyiapkan
komunikasi yang efektif.
Evaluasi
Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita
memahami proses evaluasi konsumen:
1) Konsumen
berusaha untuk memenuhi kebutuhan
2) Konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk
3) Konsumen
memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang
bebrbeda-beda
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam
penilaian alternatif konsumen, yaitu
1) Sifat-sifat
produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut.
2) Pemasar lebih
memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3) Kepercayaan
konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.
4) Fungsi
kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari
produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.
5) Bagaimana
prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
Atribut yang diminati oleh pembeli berbeda-beda
menuruk produk seperti Kamera, Hotel, Obat kumur, Ban, dll. Konsumen akan mencari
atribut yang manfaatnya sesuai dengan yang diinginkannya.
Keputusan
Pembeli
Ada dua factor yang mempengaruhi keputusan
pembelian, namun kedua factor ini dapat berada diantara niat pembelian dan
keputusan pembelian yaitu:
1) Sikap orang
lain. Sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternative yang disukai
akan bergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negative orang lain
terhadap alternative yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
orang lain.
2) Factor
situasi yang tidak terantisipasi, yang dapat muncul dan mengubah niat
pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari
suatu keputusan sangat di pengaruhi oleh resiko yg di rasakan.
Perilaku
pascapembelian
Setelah membeli produk konsumen akan merasa
puas atau tidak puas. Tugas pemasar adalah memantau kepuasan pascapembelian,
tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk pascapembelian.
1) Kepuasaan
pasca pembelian
Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan
pesan yang diterima dari penjual, teman, dan sumber-sumber informasi lain. Jika
penjual melebih-lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami harapan
yang tak tercapai(disconfirmed expectation) yang akan menyebabkan
ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan kinerja semakin besar
ketidakpuasan konsumen. Derajat kepentingan kepuasan pascapembelian menunjukkan
bahwa penjual harus menyebutkan keunggulan produk yang benar mengambarkan
kinerja produk. Tingkat kepuasan pascapembelian menunjukan bahwa para penjualan
harus menyebutkan akan seperti apa kinerja produk sebenarnya. Sehingga konsumen
akan merasa puas atau tidak tertipu.
2) Tindakan
pascapembelian
Para pelanggang akan beraksi jika tidak puas,
mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka mungkin mencari
informasi yang mengkomfirmasikan nilai produk yang tinggi tersebut. Mereka
mungkin mengambil tindakan public seperti mengajukan keluhan ke perusahaan.
Yang perlu dilakukan pascapembelian adalah
pemasar harus menjaga komunikasi yang efektif dengan para pembeli dan
memberikan tindakan-tindakan yang meningkatkan kepuasan seperti layanan
konsultasi dll.
3) Pemakaian dan pembuangan pascapembelian
Disini para pemasar harus mengetahui apa yang
diperbuat oleh para pembeli terhadap produknya dan memberikan solusi agar
produk bisa tetap bermanfaat dalam waktu yang optimal. Jika konsumen membuang
produk, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka membuangnya, terutama jika
produk tersebut dapat merusak lingkungan. Perhatian masyarakat yang semakin
besar terhadap masalah daur ulang dan kepedulian atas lingkungan serta keluhan
konsumen.
0 Response to "PASAR KONSUMEN"
Post a Comment