MASYARAKAT DEMOKRASI
Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah
negara tersebut.
Kata “demokrasi” berasal dari dua
kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang
berarti pemerintahan sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau
yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu
politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai
indikator perkembangan politik suatu negara.
Sedangkan arti masyarakat demokrasi
adalah, masyarakat yang berani mengeluarkan pendapat atau apresiasinya terhadap
kebijakan pemerintah. Dimana masyarakat tersebut bisa pro atau kontra terhadap
kebijakan pemerintah.
Begitu juga dalam pemilihan
presiden,masyarakat sangat berperan penting dalam pemilihan presiden
tersebut,karena masyarakat memiliki kedaulatan untuk berdemokrasi.
Permasalahan
Tidak ada demokrasi di kalangan orang-orang miskin.
Tidak ada demokrasi di kalangan orang-orang miskin.
Pembahasan
Permasalahan pertama yang
dihadapi bangsa ialah kemiskinan. Para ilmuan sosial telah sepakat bahwa pada hakikatnya
tidak ada demokrasi dikalangan orang-orang miskin. Pada hal, jumlah
orang-orang miskin di Indonesia masih besar jumlahnya. BPS menyebutkan
bahwa jumlah orang-orang miskin terus mengalami penurunan. Statistik kemiskinan
2 Januari 2012 menyebutkan jumlah orang miskin sekitar 29,89 juta orang
(12,36 persen). Sementara posisi Maret 2011 sebesar 30,02 juta orang (12,49
persen).
Akan tetapi, para pengamat yang
kritis melihat jumlah orang miskin dengan merujuk kepada jumlah panerima beras
miskin (Raskin) yang dikemukakan BPS 2012 sebanyak 17,5 juta keluarga (70 juta
orang). Selain itu, ada yang merujuk kepada jumlah kepesertaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 2012 yang diperkirakan sebanyak 19,1 juta
keluarga (76,4 juta orang).
Sebenarnya untuk menetapkan jumlah
orang miskin sangat ditentukan besar kecilnya batas miskin yang ditetapkan.
Kalau batas miskin menggunakan standar Bank Dunia (World Bank) 2 Dolar Amerika
Serikat, maka pasti jumlah orang miskin masih besar jumlahnya.
Akan tetapi, kalau menggunakan
ukuran misalnya 1 dolar Amerika Serikat, maka orang-orang miskin, sudah pasti
semakin berkurang jumlahnya. BPS dalam mengukur jumlah orang miskin,
menggunakan angka garis miskin sebagai batas untuk menentukan miskin atau
tidaknya seseorang adalah sebesar Rp 243.729 perkapita per bulan. Artinya kalau
seseorang berpenghasilan diatas Rp 8.124 per hari per jiwa, dianggap tidak
miskin.
Kesimpulan
Untuk mencegah semakin merajalelanya
politik uang dalam pemilu, hukuman berat bagi yang melakukan politik uang harus
diberlakukan dengan menggugurkan sebagai calon. Selain itu, anggaran pemilu
bagi parpol sebaiknya ditanggung oleh negara. Ini diperlukan untuk mengurangi
tingkat korupsi yang dilakukan kader-kader partai di legislatif dan eksekutif.
Selain itu, kampanye di TV harus
adil bagi semua partai politik, tidak bisa seperti sekarang. Pemilik TV yang
mempunyai partai politik, partai besar dan kecil, harus sama jumlah slot yang
ditayangkan dalam kampanye.
Terakhir, seluruh kader partai
politik dan partai politik, harus melakukan pendidikan politik kepada rakyat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
0 Response to "MASYARAKAT DEMOKRASI"
Post a Comment