A. Pengertian
Pendidikan
Terdapat sejumlah Istilah “pendidikan”
dalam khazanah Pendidikan Islam yang merujuk langsung pada pengertian
pendidikan dan pengajaran seperti at-Tarbiyah (Pendidikan), at-Ta’lîm
(Pengajaran), at-Ta’dîb (Pendidikan yang bersifat Akhlaq),
dan ar-Riyadloh (Latihan). Setiap term tesebut mempunyai makna
yang berbeda-beda, karena perbedaan teks dan konteks kalimatnya, walaupun dalam
hal-hal tertentu, term-term tersebut mempunyai kesamaan makna. (Muhaimin
dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam 1993 : 127)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Maksum, bahwa
dalam khazanah pendidikan Islam terdapat sejumlah istilah yang merujuk langsung
pada pengertian pendidikan dan pengajaran seperti at-Tarbiyah (Pendidikan),
at-Ta‘dîb (Pendidikan yang bersifat Akhlaq), at-Ta‘lîm
(Pengajaran), at-Tabyîn (Penjelasan) dan at-Tadrîś
(Pengajaran). Begitu juga, dalam sumber ajaran Islam, al-Qurân dan
Hadîts, banyak ditemukan perintah yang berkaitan dengan belajar dan berpikir.
Menurut Aristoteles menyatakan bahwa :
ان فى الانسان
قوّتين فكرية انسانية وشهوانية بهيمية والتربية هى الوسائل التى بها تتغلب الاول
على الثانية
Artinya : Sesungguhnya dalam diri manusia
itu ada dua kekuatan yaitu daya berfikir insyaniyah dan daya berfikir
syahwaniyah hewan, dan Tarbiyah yaitu pelantara antara yang kesatu (Fikr
Insyaniyah) untuk menundukan fikiran fikiran yang pertama (Fikr
Syahwatiyah hewan).
Ajaran Islam mengajarkan bahwa manusia
dilahirkan ke dunia dalam keadaan membawa fitrah (kecenderungan untuk menerima
kebenaran Islam) tetapi orang tua dan lingkugannya yang menjadikan lain
dari fitrahnya itu, sebagaimana sabda Rosulullah SAW berikut ini :
كُلُّ مَوْلُودِ يُوْلَدُ عَلَى الفِطْرَةِ
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنُـصِّرَانِهِ اَويُمَجِّسَانِهِ
Artinya: “Setiap anak yang dilahirkan
kedunia ini dalam keadaan fitrah, kemudian Ibu Bapaknyalah yang menjadikan ia
seorang Yahudi, Nasroni dan Majusi”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapatlah
kita merumuskan bahwa pendidikan adalah Usaha mengembangkan fitrah
manusia dengan ajaran Islam agar terwujud kehidupan manusia yang makmur dan
bahagia.
Pendidikan dalam suatu sistem pendidikan yang
memungkinkan seseorang mengarahkan kehidupannya, sesuai dengan cita-cita Islam,
sehingga dapat membantu cita-citanya.
Moh. Saltut, mendefinisikan pendidikan agama
Islam sebagai berikut:
“Pendidikan Islam adalah mengembangkan,
mengajak sera mendorong umat manusia lebih maju dengan berlandaskan
nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi
yang lebih sempurna, baik berhubungan dengan akal, peasaan maupun perbuatan.”
Pendidikan Islam adalah proses mendekatkan
manusia kepada tingkat kesempurnaan, dan mengembangkan kemampuannya.
Dengan demikian pendidikan Islam mempunyai prinsip yaitu :
1). Pendidikan merupakan suatu proses
pembantuan pencapaian tingkat kesempurnaan, yaitu manusia yang mencapai tingkat
keimanan dan berilmu yang disertai dengan amal shaleh ( Q.S. 58:11)
2). Sebagai model, maka Rosululloh SAW, sebagai
Uswatun Hasanah yang dijamin Alloh SWT. Memiliki akhlak mulia.
3). Pada manusia tedapat potensi yang baik dan
buruk oleh karena itu pendidikan ditujukan untuk pembangkit potensi-potensi
baik yang ada pada diri anak didik dan mengurangi potensi yang jelek.
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini
dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai
dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan
sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan
sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi
pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar
Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat
rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Islam
Tiap aktivitas manusia mempunyai tujuan
tertentu sebab aktivitas yang tidak mempunyai tujuan adalah sia-sia. Demikian
pula Pendidikan dan didasari oleh falsafah Islam yang hakekatnya merupakan
pandangan hidup umat islam walaupun secara teoritis dan praktisnya banyak
mendapat masukan dan pengaruh teori-teori pendidikan umum. Tujuan umum
oendidikan nasional adalah negara tempat pendidikan islam dilaksanakan. Tujuan
yang sebenarnya dari pendidikan Islam adalah mencapai akhlak yang sempurna.
Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam
pada dasarnya untuk menciptakan insan kamil yang bertaqwa yang bercirikan
akhlak yang baik dan mulia.
Pengertian lain; Tujuan Pendidikan Islam adalah
mendidik anak-anak, pemuda-pemudi dan orang dewasa supaya menjadi seorang
muslim yang sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan berakhlak mulia sehingga
menjadi salah seorang warga masyarakat yang sanggup hidup diatas kaki sendiri,
mengabdi kepada Alloh SWT. , negara dan Tanah airnya, bahkan semua umatnya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
tujuan Pendidikan Agama Islam adalah pembentukan budi pekerti yang luhur serta
akhlak yang mulia. Sebagaimana Firman Alloh SWT.
وَاِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar
budi pekerti yang agung.”
Sementara itu Nabi Muhammad bersabda:
اِنَّمَا بُعِثْتُ لاُِتَمِّـمَ مَكَارِمَ
الاَخْلاَقِ
Artinya : “ Seseungguhnya saya diutus untuk
menyempurnakan budi pekerti yang mulia.”
Dengan demikian tujuan Pendidikan dalam Islam
yang optimal adalah mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagaimana do’ a
yang kita panjatkan sebagaimana Firman Alloh dalam QS. Al-Baqarah ayat 201-202
:
Artinya:
201. Dan
di antara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
202.
Mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan;
dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Pendidikan Islam bertugas menanamkan
nilai-nilai Islami dalam pribadi, juga mengembangkan anak didik agar mampu
melakukan pengalaman nilai-nilai itu dalam batas konfigurasi identitas
wahyu Allah. Hal ini berarti Pendidikan Islam harus mampu secara optimal
mendidik anak-anak agar memiliki kedewasaan atu kematangan dalam beriman,
bertaqwa dan mengamalkan hasil pendidikannya sehingga menjadi pemikir dan
pengamal ajaran Islam yang dialogis terhadap perkembangan zaman. Sebagaimana
firman Alloh QS. Al-Baqarah ayat 208-209:
Artinya:
“208. Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
209.
Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu
bukti-bukti kebenaran, Maka Ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.
Pendidikan Islam harus mampu menciptakan
manusia muslim yang berilmu pengetahuan tinggi, dimana iman dan taqwa menjadi
pengendali dalam penerapan atau pengamalannya dalam masyarakat. Bila mana tidak
demikian maka martabat manusia akan membahayakan umat manusia
lainnya.sebagaimana firman Alloh dalam QS. Ali Imran ayat 102:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.
Oleh karena itu manusia sebagai produk dari
hasil kependidikan Islam mampu mencari cara-cara hidup yang membawa
kesejahteraan duniawi dan ukhrowi.
Ajarana Islam memberikan konsep yang
menyeluruh, untuk digunakan sebagai landasan hidup manusia di segala zaman
dalam segenap bidang kehidupan. Oleh karena itu manusia melalui proses
kependidikan harus mampu mengaktualisasikan dirinya dengan cita-cita ajaran
Islam.
Penemuan tujuan Pendidikan Islam harus
berorientasi pada hakekat Pendidikan Islam yang meliputi beberapa aspek yaitu :
a). Tujuan dan tugas hidup umat manusia
Manusia hidup dengan tugas dan tujuan tertentu.
Tujuan dan tugas hidup manusia hanya untuk Allah SWT. Semata. Indikasi tugasnya
beribadah dan tugas sebagai kholifah di muka bumi. Sebagaimana tersebut dalam
Al-Qur’an. : Sesungguhnya shalatku, ibadah, hidup dan matiku, hanya untuk Allah
SWT. Tuhan sekalian alam.
b). Mempertahankan sifat-sifat dasar manusia,
yaitu konsep bahwa manusia diciptakan sebagai kholifah di muka bumi serta untuk
beribadah kepdanya, penciptaan itu dibekali dengan fitroh yang berupa agama
Islam sebatas kemampuan dan ukuran yang ada.
c). Tujuan masyarakat
Tujuan ini baik berupa pelestarian nilai-nilai
budaya yang telah melembaga dalam masyarakat, maupun mengantisipasi
perkembangan dunia modern.
d). Dimensi-dimensi kehidupan ideal.
Mengandung nilai yang dapat meningkatkan
kesejahtraan hidup manusia di dunia dan di akhirat, serta mengandung nilai yang
mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kebahagiaan di akhirat.
Upaya untuk meningkatkan tujuan pendidikan
Agama Islam harus dilaksanakan seoptimal mungkin, walaupun dalam kenyataannya
manusia tidak mungkin menemukan kesempurnaan dalam berbagai hal. Manusia diberi
keleluasaan untuk meningkatkan tarap hidupnya karena segala sesuatu telah
diatur oleh Alloh SWT sebagaimana Firmannya dalam Al-Qur’an QS. Ar-Ra’d ayat 2:
Artinya: “Allah-lah yang meninggikan langit
tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, Kemudian dia bersemayam di atas
‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu
yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu”.
Hidup seorang Muslim hendaknya diarahkan atas
kerja sama yang sempurna antara kebutuhan jasmani dan rohani. Kedua
kebutuhan ini akan tercapai apabila memiliki ilmu pengetahuan yang
seimbang dengan pengetahuan agama. Firman Alloh dalam Al-Qur’an QS.
Al-Bayinah ayat 7-8:
Artinya: “7. Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
Sabda nabi Muhamad Saw dalam haditsnya.
مَنْ اَرَادَ
الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ
وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Siapa yang menghendaki kebahagiaan
dunia maka harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki
kebahagiaan akhirat maka harus dengan
ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan keduanya maka harus dengan
ilmu”
Menurut Imam Al-ghojali tujuan umum Pendidikan
Agama Islam tercermin dalam dua segi yaitu :
1). Insan purna yang bertujuan mendekatkan diri
kepada Allah swt.
2). Insan purna yang bertujuan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
0 Response to "TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT ISLAM"
Post a Comment