Fungsi mengorganisasikan merupakan fungsi kedua
dari manajemen. Kegiatan mengorganisasikan suatu perusahaan atau badan lain
meliputi dua jenis kegiatan yaitu :
1.
Menentukan struktur organisasi perusahaan
struktur organisasi perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai dan
sesuai dengan sumber-sumber daya yang ada.
2.
Menentukan wewenang,tugas, dan tanggungjawab
setiap orang yang bekerja diperusahaan.
Langkah-langkah untuk mengorganisasi :
1. Perencanaan
Organisasi
2. Penentuan
Organisasi
3. Menentuan Pegawai
4. Evaluasi
Perubahan struktur organisasi dan masalahnya
Mengubah struktur organisasi
Perubahan struktur organisasi dapat terjadi
dikarenakan kebutuhan konsumen yang berubah, perubahan latar belakang
pendidikan para pekerja, dan terjadinya perubahan-perubahan teknologi. Inilah
factor-faktor yang dapat membuat sebuah struktur organisasi berubah. Perusahaan
perlu melakukan proses penyesuaian dalam menampung persoalan –persoalan
tersebut.
Strategi dan struktur organisasi
Struktur orgaisasi merupakan sarana yang dapat
menolong para manajer untuk mencapai sasaran mereka. Langkah pertama dalam
membuat sruktur organisasi harus mengacu pada rencana dan tujuan organisasi.
Jika para manajer bersepakat untuk mengubah strategi organisasi, maka mereka
harus memodifikasi struktur organisasi untuk menampung dan mendukung perubahan
tersebut.
Teknologi dan struktur organisasi
Setiap organisasi pasti menggunakan satu bentuk
teknologi untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Dari studi-studi hubungan
teknologi dan struktur organisasi, umumnya berbagai studi memperlihatkan bahwa
struktur organisasi akan menyesuaikan diri dengan teknologi yang mereka
miiliki. Pada umumnya, semakin rutin teknologi tersebut, struktur organisasi
dapat lebih dibakukan. Jika menggunakan teknologi yang selalu berubah dalam
kurun waktu tertentu, hal ini akan berimplikasi pada struktur organisasi.
Ketidakpastian lingkungan dan struktur
organisasi
Salahsatu cara mengatasi ketidakpastian
lingkungan adalah melalui penyesuaian dalam struktur organisasi.
Pengorganisasian dilaksanakan dengan kesadaran yang sama baik dalam lingkungan
eksternal maupun internal suatu perusahaan.
MENGORGANISASI
PERUSAHAAN BISNIS
Di dalam manajemen, terdapat 4 dasar seni dari
manajemen yang menjadi fondasi awal kita mempelajari manajemen, keempat fondasi
itu adalah :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan(Actuating/Directing)
4. Pengawasan (Controlling)
Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan sasaran–tujuan yang diharapkan (dan direncanakan) untuk dicapai oleh sebuah bisnis. Penetapan sasaran memiliki 4 tujuan spesifik:
1) Memberikan pedoman bagi para manajer
2) Membantu mengalokasikan sumber daya
3) membantu menentukan budaya perusahaan
4) membantu manajer menilai kinerja.
Setiap perusahaan menetapkan 3 jenis sasaran:
1. Sasaran Jangka panjang
2. Sasaran jangka menengah
3. Sasaran jangka pendek
Kegiatan mengorganisasikan suatu perusahaan
atau badan lain meliputi dua jenis kegiatan yaitu :
1. Menentukan struktur organisasi perusahaan
struktur organisasi perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai dan
sesuai dengan sumber-sumber daya yang ada
2. Menentukan wewenang,tugas, dan tanggungjawab
setiap orang yang bekerja diperusahaan
Langkah-langkah untuk mengorganisasi :
Langkah-langkah untuk mengorganisasi :
1. Perencanaan Organisasi
2. Penentuan Organisasi
3. Menentuan Pegawai
4. Evaluasi
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur keorganisasian (organizational structure) dapat dirumuskan sebagai pengaturan dan antar hubungan bagian-bagian komponen dan posisi-posisi suatu perusahaan.
Bentuk-Bentuk Dasar Struktur Organisasi
Ada 4 bentuk dasar struktur organisasi yang
mencerminkan tren umum yang diikuti sebagian besar perusahaan:
1.Fungsional,
2.Divisional,
3.Matriks, dan
4.Internasional
Bentuk-Bentuk Dasar Struktur Organisasi
Bentuk-Bentuk Dasar Struktur Organisasi
1.Fungsional:
Bentuk organisasi bisnis yang wewenangnya ditentukan oleh keterkaitan antara fungsi dan aktivitas kelompok.
2.Divisional:
Struktur organisasi dengan divisi-divisi –departemen yang memproduksi dan memasarkan produknya sendiri–korporasi beroperasi sebagai bisnis yang bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar
Struktur organisasi dengan divisi-divisi –departemen yang memproduksi dan memasarkan produknya sendiri–korporasi beroperasi sebagai bisnis yang bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar
3.Matriks:
Struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok dan anggota kelompok melapor kepada dua manajer atau lebih.
4.Internasional:
Pendekatan struktur organisasi yang dikembangkan untuk merespons kebutuhan, memproduksi, membeli, dan menjual di pasar global.
Di dalam sebuah struktur organisasi tidak terlepas dari prinsip-prinsip organisasi. Salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1) Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,
2) Prinsip Skala Hirarkhi,
3) Prinsip Kesatuan Perintah,
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang,
5) Prinsip Pertanggungjawaban,
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan,
7) Prinsip Rentang Pengendalian,
8) Prinsip Fungsional,
9) Prinsip Pemisahan,
10) Prinsip Keseimbangan,
11) Prinsip Fleksibilitas,
12) Prinsip Kepemimpinan.
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan
yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya
tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara
lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis
kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana,
sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima
perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas
dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu
kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus
bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya,
melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat
berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang
harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali
ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi
dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang
pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi
secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan
kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak
dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang
efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi
harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut
akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi
yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang
ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri
(internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan
adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan
aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin
organisasi tersebut.
JENIS-JENIS ORGANISASI
1. Organisasi Line
2. Organisasi Line dan Staf
3. Organisasi Fungsional
4. Organisasi Line, Staf dan Fungsional
Lima macam aspek pokok dari struktur keorganisasian
1. Pembagian kerja, masing-masing kotak
mewakili seorang individu, atau subunit yang bertanggung jawab tehadap bagian
tertentu dari beban kerja organisasi yang bersangkutan.
2. Para manajer dan pihak bawahan, garis-garis pada peta organisasi menunjukan rantai komando (siapa yang bertanggung jawab terhadap siapa-siapa bawahan dan siapa-siapa atasan).
3. Tipe pekerjaan yang sedang dilaksanakan, lebel-lebel atau deskripsi-deskrpsi untuk kotak-kotak yang ada menunjukan tugas-tugas kerja organisasi tersebut yang berbeda-beda atau bidang-bidang tanggung jawab.
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan, Seluruh peta menunjukkan berlandaskan-berlandaskan apa, aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan dipisah-pisahkan (Misalkan, berdasarkan landasan fungsional atau landasan regional).
5. Tingkat-tingkat manajemen, Sebuah peta menunjukan bukan saja manager-manager individual dan pihak bawahan, tetapi pula disajikan olehnya seluruh hierarki manajemen. Semua orang yang merupakan bawahan individu yang sama berada pada tingkat manajemen sama, terlepas dari apakah mereka muncul atau tidak pada peta yang ada.
Mengidentifikasikan tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya
Ada 3 level manajemen:
Manajer puncak:
Eksekutif puncak yang jumlahnya sedikit dan
bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja perusahaan besar
Manajer menengah:
Manajer yang mengmplementasikan strategi,
kebijakan, dan keputusan yang diambil oleh manajer puncak.
Manajer Lini pertama :
Manajer yang bekerja dengan menyelia karyawan
yang melapor kepada mereka
Di perusahaan manapun, kebanyakan manajer bekerja di salah satu dari lima bidang:
Di perusahaan manapun, kebanyakan manajer bekerja di salah satu dari lima bidang:
1.
Manajer Sumber Daya Manusia
2.
Manajer Operasi
3.
Manajer Pemasaran
4.
Manajer Informasi
5.
Manajer Finansial
Manajer Sumber Daya Manusia
Merekrut
dan melatih karyawan, menilai kinerja, dan menetapkan kompensasi
Manajer
Operasi
Bertanggungjawab
atas produksi, inventori, dan kendali mutu
Manajer
Pemasaran
Bertanggungjawab
untuk menyerahkan produk dari produsen ke konsumen
Manajer
Informasi
Merancang
dan mengimplementasikan sistem untuk mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendistribusikan
informasi
Manajer
Finansial
Mengawasi
fungsi akuntansi dan sumber daya keuangan
Menerangkan
5 keterampilan manajemen yang mendasar
Manajer
yang efektif harus mengembangkan keterampilan dalam 5 bidang:
1.
Keterampilan teknis:
2.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas khusus.
3.
Keterampilan hubungan manusia:
4.
Keterampilan dalam memahami dan berhubungan
dengan manusia.
5.
Keterampilan konseptual:
Merujuk pada
kemampuan berpikir abstrak dan mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda.
Keterampilan mengambil keputusan:
Mencakup
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menyeleksi langkah tindakan terbaik.
Keterampilan
manajemen waktu:
Merujuk pada
pemanfaatan waktu yang produktif.
Selain itu, di abad ke-21 ini, ada keterampilan lain dalam 2 bidang yang akan menjadi lebih penting, yaitu: Keterampilan Manajemen Globaldan Keterampilan Manajemen Teknologi
0 Response to "MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN"
Post a Comment