A.
Iman Kepada Malaikat
Perlu
diketahui, malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi)
adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an- nur(cahaya). Dan Allah
menciptakan malaikat terdapat empat malaikat yang mulia, yaitu: israfil,
mikail, jibril dan izrail. Kepada keempat malaikat yang empat itulah kemudian
Allah menyerahkan segala urusan para makhluk yang berada didalam semesta ini.
Kemudian kepada malaikat jibril Allah msemberi tugas sebagai penyampai wahyu
dan risalah. Pada malaikat mikail Allah memberi tugas sebagai pengatur hujan
dan membagi rizki. Kepada malaikat Izrail Allah memberi tugas sebagai pencabut
nyawa dan pada malaikat Israfil Allah memberinya tugas sebagai peniup
sangkakala.
Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas ra. Berkata:
bahwasanya malaikat isrofil memehon kepada Allah SWT agar diberinya kekuatan
untuk membawa langit tujuh. Kemudian Allah mengabulkannya dan memberinya
kekuatan lagi untuk menguasai angin. Allah juga memberinya kekuatan untuk
mencabut gunung. Kemudian Allah memberinya kekuatan memegang binatang buas dan
Allah memberinya rambut yang lebat yaitu mulai dari bawah kedua telapak kakinya
hingga kepalanya. Sedangkan beberapa mulut dan lisannya ditutup dengan beberapa
hijab yang sama membaca tasbih kepada Allah disetiap lisannya dengan seribu
bahasa. Kemudian dari isrofil itulah Allah menciptakan sejuta malaikat yang
sama membaca tasbih kepada Allh SWT sampai hari kiamat.
Maksud iman
kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan
rosulnya, dalam menurunkan kitab- kitab-Nya dan menyampaikan perintah dan
larangannya. Mereka adalah utusan Allah kepada para Rosul-Nya. Oleh karena itu,
barang siapa yang tidak mengimani mereka maka ia kafir terhadap kitab-kitab dan
para rosul-Nya . seperti dijelaskan ayat di bawah ini bahwa sudah menjadi
keharusan bagi setiap umat Islam yang mengaku beriman, untuk meyakini
keberadaan malaikat.
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
Terjemahan:
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah Malaikat-malaikat-Nya…”
Sebab itu pula, iman kepada malaikat didahulukan daripada iman kepada kitab dan rosul-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur'an dan hadist.
Imam Al-jalil alhadhrowi berkata dalam kitab syu'ab al-iman, "ketahuilah semoga Allah memberikan rahmat padamu bahwa iman kepada malaikat itu wajib seperti iman kepada para rosul. Orang yang menentang iman kepada malaikat adalah kafir dan Allah tidak menerima keimanannya. Karena ia telah mendustai kitab-kitab dan para rosul-Nya".
Antara malaikat satu dengan yang lainnya memeliki beberapa perbedaan,seperti kedudukan dan bahwa Allah SWT menciptakan malaikat bersayap. Jumlah sayap merekapun berbeda-beda tergantung dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan dan status malaikat serta kemampuan cepat atau lambat serta perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jumlah mereka banyak sekali dan tidak diketahui seara pasti, hal ini terjadi pada perang badar ketika Allah menurunkan beribu- ribu malaikt yang membantu kaum muslimin untuk melawan musuh islam yaitu bangsa Quraisy. Akan namun jumlahnya mereka yang banyak itu yang wajib diimani hanyalah 10 malaikat, yaitu:
Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi. Para malaikat yang bertugas menyampaikan ilham kepada manusia, jin dan hewan berada di bawah kepemimpinannya. Bahkan di antara malaikat yang sepuluh, malaikat Jibril adalah yang paling mulya. Beliau adalah Ar-Ruhul Qudus yang telah membimbing dan menguatkan Nabi Isa dalam menjalankan tugas kenabian. Jibril pula yang menyampaikan firman kepada Nabi Muhammad dan mengajari beliau SAW. Dan Jibril tidak pernah ‘salah alamat’.
Sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman
(Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan,
yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi (Allah) Yang mempunyai ‘Arsy, yang
dita’ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. [QS. At-Taqwir: 19-21]
2. Mikail, malaikat yang mengurus rizqi semua
makhluq Allah.
3. Ridwan, malaikat penjaga surga.
4. Malik, malaikat penjaga neraka. Beliau
membawahi banyak malaikat yang bermuka garang.
Dan tiada Kami
jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami
menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang
kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang
yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan
orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam
hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang
dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah
Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu
melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
manusia. [QS. Al-Muddatstsir: 31]
5. Raqib, malaikat pencatat amal baik.
6. ‘Atid, malaikat pencatat amal buruk. Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, ketika
dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan
dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [QS. Qaaf:
16-18]
7. & 8. Munkar & Nakir, para malaikat yang menyoal di alam qubur.
9. Izrail, malaikat pencabut nyawa. Beliau juga punya bawahan yang sangat banyak.
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. [QS Al-An'am: 61]
7. & 8. Munkar & Nakir, para malaikat yang menyoal di alam qubur.
9. Izrail, malaikat pencabut nyawa. Beliau juga punya bawahan yang sangat banyak.
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. [QS Al-An'am: 61]
10. Israfil, malaikat peniup sangkakala tanda kiamat dan berbangkit.
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). [QS. Az-Zumar (39): 68].
B.
Perilaku Beriman Kepada Malaikat
Sesungguhnya
malaikat memenuhialam semesta ini, sampai tak ada satu jengkalpun didunia ini
kecuali mereka ada disana. Sebab itulah, Rasulallah melarang kita untuk
menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang air kecil dan buang air
besar. Untuk menghormati para malaikat yang sedang melakukan sholat dan
menghadap qiblat. Oleh karena itu, iman kepada mereka hukumnya wajib.
Contoh- contoh perilaku beriman kepada malaikat
• Berkata jujur, menepati janji, dan menjaga amanah.
• Sabar, syukur, ikhlas, tawakal.
• Selalu mengerjakan perintahnya dan menjahui larangannya.
Dan diantara sifat- sifat yang harus dijahui
yaitu:
1. Sifat marah dan kesenangan
1. Sifat marah dan kesenangan
Kemarahan
adalah bencana yang merusak akal. Apabila akal sedang lemah, menyeranglah bala
tentara syaitan itu, lagi pula setiap manusia yang marah, syaitan selalu
mempermainkannya sebagaimana seorang anak kecil mempermainkan bola. Dan benar-
benar telah disebutkan bahwa sementara wali- wali Allah berkata pada iblis:
"perhatikanlah padaku bagaimana cara engkau menguasai anak cucu
Adam". Dia berkata:" aku menangkapnya ketika marah dan senang.
2. Sifat Tama' (mengharap) Manusia
Benar- benar
telah diriwayatkan dari sofwan bin salim, sesungguhnya iblis menjelma keada
Abdullah bin Hadlola dan berkata padanya". hi ibnu hadhola, hafalkanlah
sesuatu dariku, aku akan mengajarkannya padamu". Berkatalah Abdullah bin
Hadholah padanya: aku tidak butuh itu". Iblis berkata: perhatikanlah.
Kalau dia baik bisa kau ambil dan kalau buruk kau bisa menolaknya. Hai ibnu
hadhola, janganlah engkau meminta pada manusia dengan permintaan mengharap dan
perhatikan bagaiman engkau waktu marah, karena aku menguasaimu ketika engkau
marah".
Dari contoh-
contoh diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jangan sekali- kali kalian
melakukan perbuatan yang tidak sesuai syariat. Karena malaikat selalu bersama
kita untuk mencatat semua amal perbuatan kita.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi) adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an- nur(cahaya).
• Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan rosulnya, dalam menurunkan kitab- kitabNya dan menyampaikan perintah dan larangannya.
• Perilaku beriman kepada malaikat, seperti: berkata jujur, menepati janji dan menjaga amanah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Uthaimin, Muhammad Shaleh. Tt. Apakah yang Dimaksud dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah. –
Ghazali, Imam. Tt. Membersihkan Jiwa dari Sifat Tercela untuk Meraih Sifat Terpuji. Surabaya: Bintang Usaha Jaya
Labib. Tt. Penciptaan Nur Muhammad sebelum Kejadian Makhluk. Surabaya: Bintang Usaha Jaya
0 Response to "IMAN KEPADA MALAIKAT"
Post a Comment